Saturday, May 31, 2014

7 Tanda Alami Kecanduan Makan


Di dunia ini, beberapa orang makan untuk hidup, sementara yang lainnya hidup untuk makan. Masuk kategori manakah diri kamu? Salah satu cara untuk menentukannya adalah dengan mencari tahu apakah kamu sudah kecanduan makan. Simak tanda-tanda bahwa kamu telah kecanduan makanan yang efeknya adalah berdampak pada kesehatan tubuh:


1. Menghubungkan perasaan dengan makan
Jika kamu menghubungkan perasaan dengan makanan yang kamu makan, maka mulailah berpikir. Karena itu adalah salah satu tanda kamu kecanduan makan. Misalnya, ketika kamu selalu merasa senang saat makan makanan favorit.

2. Tidak bisa berhenti makan
Jika kamu merasa ingin selalu makan sepanjang hari, bahkan ketika kamu tidak lapar, itu tandanya kamu sudah kecanduan makanan. Kamu merasakan ingin terus makan tanpa kontrol dan berpikir bahwa kamu tidak akan kenyang.

3.  Makan diam-diam
Seberapa seringkah kamu mengambil makanan dari dapur dan memakannya diam-diam? Jika sering, maka itu bisa menjadi tanda bahwa kamu kecanduan makanan. Makan secara diam-diam ini bisa muncul jika kamu merasa sulit untuk mengendalikan keinginan makan.

4. Memikirkan makanan sepanjang hari
Jika kamu selalu berpikir tentang makanan, mulai dari resep baru, bagaimana cara memasak resep tersebut, dan lainnya sepanjang hari, maka kamu telah benar-benar kecanduan makanan.

5. Makan berlebihan
Jika kamu terus makan berlebihan meski sudah kenyang, ini bisa menjadi tanda kecanduan. Normalnya, seseorang cenderung untuk makan berlebihan saat menghadiri pesta makan-makan. Tapi jika hal ini terjadi setiap hari, maka ada kemungkinan kamu terobsesi dengan makanan.

6. Tidak bisa mengontrol saat lihat makanan
Mungkin ada masalah dalam dirimu, jika kamu tidak bisa mengontrol saat melihat makanan. Seringkali, kita tidak bisa menahan dorongan untuk segera mengonsumsi makanan yang kita lihat. Jika tidak bisa mengontrolnya, maka kamu benar-benar sudah kecanduan.

7. Melepas stress dengan makan
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meredakan stress. Namun, jika terlalu banyak makan saat stress dan depresi, maka kamu sudah kecanduan makanan.


Mulailah untuk bisa mengontrolnya secara perlahan, dan hindari keinginan kuat untuk selalu mengonsumsi makanan. Karena kecanduan makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan karena zat-zat yang masuk ke dalam tubuh yang mungkin saja bisa membahayakan.


Minuman yang Bertanggung Jawab Atas Kematian 1 Orang di Dunia Per-10 Detik


Ditengah banyaknya orang yang mencoba gaya hidup sehat untuk melawan penyakit, tidak sedikit juga diantaranya yang justru membahayakan diri dengan berbagai macam gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya dengan mengonsumsi minuman beralkohol.


Menurut laporan terbaru dari WHO, minuman beralkohol bertanggung jawab atas jumlah kematian sebanyak 3,3 juta jiwa di seluruh dunia di tahun 2012.


Seperti yang kita ketahui, penggunaan alkohol tidak hanya menyebabkan kecanduan, tetapi juga dapat menempatkan seseorang kepada resiko yang lebih tinggi yaitu dari 200 gangguan kesehatan seperti tuberkulosis dan pneumonia. Ini dapat diartikan menjadi satu kematian dalam setiap 10 detik.



Menurut laporan tersebut rata-rata setiap orang di dunia yang berusia 15 tahun keatas meminum 6,2 liter alkohol murni per tahun. Namun menurut data, jumlah peminum alhokol hanya sekitar kurang dari separuh populasi dunia, yang artinya setiap orang rata-rata meminum 17 liter alkohol murni setiap tahunnya.



Kasus kematian yang disebabkan oleh alkohol kebanyakan datang dari kalangan pria, meski jumlah peminum dari kalangan wanita juga kian bertambah.

Eropa pun menjadi bagian dari dunia yang memiliki tingkat per kapita paling tinggi untuk konsumen alkohol selama 5 tahun belakangan. Sementara, konsumsi alkohol di Afrika dan Amerika dalam jumlah stabil, di Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat justru meningkat, seperti yang dilaporkan WHO.

Laporan menunjukkan bahwa sebanyak 16 persen peminum merupakan orang-orang yang kerap bergabung dalam pesta alkohol, situasi yang paling berbahaya dalam mengonsumsi alkohol.

Untuk menekan jumlah kematian akibat konsumsi alkohol, WHO pun memiliki target global untuk mengurangi 10 persen penyalahgunaan alkohol pada tahun 2025.

12 Keajaiban Pisang


Siapa diantara kamu yang tidak menyukai pisang? Setelah melihat berbagai informasi berikut ini, mungkin kamu akan berpikir dua kali untuk mengatakan tidak pada buah kuning satu ini.
Sebab, pisang memiliki tiga kandungan gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa, serta serat yang tentunya dapat memberikan energi yang cukup besar dan berkelanjutan secara instan.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa dua buah pisang dapat mendukung energi yang cukup untuk melakukan aktifitas berat selama 90 menit. Tidak heran pisang dijadikan sahabat bagi para atlet olahraga.
Namun, keuntungan tersebut hanyalah satu diantara khasiat lainnya yang dapat diberikan oleh buah pisang. Simak keuntungan lainnya:

1. Depresi

Menurut sebuah survey yang baru dilakukan oleh MIND, diantara penderita depresi banyak orang yang merasa lebih baik setelah makan pisang. Ini karena pisang mengandung trytophan, sejenis protein yang akan diubah oleh tubuh menjadi serotonin, zat yang dapat membuat tubuh rileks, dan meningkatkan mood serta membuat seseorang lebih bahagia.

2. PMS (premenstrual syndrome)
Bagi para wanita, masalah PMS memang masalah yang tidak bisa dihindari. Tinggalkan obat rasa sakit, dan mulailah makan pisang. Vitamin B6 yang terkandung didalamnya dapat membantu mengontrol tingkat glukosa darah, yang dapat mempengaruhi suasana hati.

3. Anemia
Memiliki kandungan zat besi yang tinggi, pisang dapat merangsang produksi hemoglobin dalam darah yang dapat membantu mengurangi anemia.

4. Tekanan darah tinggi
Pisang memiliki kandungan kalium yang tinggi dan rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk meredakan tekanan darah. Badan Makanan dan Obat-obatan AS baru saja menggalakkan industri pisang untuk mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan juga stroke.

5. Meningkatkan kekuatan otak
Sebanyak 200 murid di sekolah Twickenham di Inggris terbantu saat menghadapi ujian tahun ini dengan memakan pisang saat sarapan, waktu istirahat, dan juga makan siang untuk meningkatkan kekuatan otak. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan potasium dalam pisang dapat membantu proses belajar karena membantu daya ingat murid.

6. Sembelit
Tinggi akan kadar serat, pisang dapat membantu menormalkan masalah sembelit pada orang yang kekurangan serat saat diet.

7. Obat mabuk
Salah satu cara paling cepat untuk meredakan efek mabuk adalah dengan membuat milkshake pisang yang dicampur dengan madu. Pisang dapat menenangkan perut, sementara madu membantu membangun kadar gula darah, dan susu membantu menenangkan dan merehidrasi sistem tubuh.

8. Mabuk pada ibu hamil
Bagi ibu hamil, kebiasaan mual dan muntah di pagi hari atau yang biasa disebut morning sickness ternyata dapat dikurangi dengan mengonsumsi pisang. Memakan pisang untuk cemilan dapat membantu meningkatkan kadar gula darah dan menghindari mual di pagi hari.

9. Gigitan nyamuk
Tidak hanya berfungsi untuk dalam tubuh, ternyata pisang juga memiliki fungsi penggunaan di luar tubuh. Coba gosokkan daerah yang digigit nyamuk dengan kulit pisang bagian dalam. Hal ini dapat membantu iritasi serta bentol pada kulit setelah gigitan nyamuk.

10. Saraf
Pisang tinggi akan vitamin B yang dapat membantu menenangkan sistem saraf.

11. Infeksi lambung
Pisang digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena teksturnya yang sangat lembut dan halus. Pisang satu-satunya buah mentah yang dapat dimakan tanpa menyebabkan stres dan juga menetralisir kelebihan zat asam serta mengurangi iritasi dengan melapisi bagian dalam perut.

12. Pengontrol suhu tubuh
Banyak orang yang menyebut pisang sebagai buah yang memiliki efek mendinginkan yang dapat menurunkan temperatur secara fisik dan mental dari ibu hamil. Di Thailand, seorang ibu hamil makan pisang untuk memastikan jika bayi yang dikandungan akan lahir dengan suhu yang tidak tinggi.







Friday, May 30, 2014

Sakit Kepala dan Gangguan Jiwa


Sakit kepala mungkin merupakan keluhan yang paling sering dialami oleh banyak orang. Berbagai macam obat ditawarkan untuk mengatasi sakit kepala, dari obat bebas sampai obat yang harus menggunakan resep dokter.

Sakit kepala yang paling sering dialami oleh individu adalah sakit kepala tipe tegang dan migrain. Kedua jenis sakit kepala ini pada banyak literatur mempunyai hubungan yang erat dengan stres dan beberapa gangguan jiwa seperti cemas dan depresi.

Sakit Kepala Tipe Tegang (Tension Headache)

Sakit kepala jenis ini adalah jenis sakit kepala yang paling banyak dialami oleh orang dewasa. Beberapa orang mengatakan sakit kepala ini sebagai sakit kepala stres. Sakit kepala tipe tegang biasanya muncul secara periodik atau harian. Secara episodik muncul sekurangnya 15 kali dalam sebulan dan dikatakan kronik jika muncul lebih dari 15 kali dalam sebulan. 

Tipe nyeri kepala jenis ini digambarkan sebagai nyeri yang berupa ketegangan seperti kepala yang diikat, ketat atau adanya rasa tertekan di sekitar pelipis atau belakang kepala sampai leher. Kondisi ini bisa berlangsung sekitar 30 menit sampai beberapa hari. Nyeri kepala tegang biasanya berlangsung berangsur-angsur dan terjadi di tengah hari. Satu yang perlu diingat bahwa tipe nyeri kepala ini tidak mengganggu penglihatan dan keseimbangan penderitanya.

Angka kejadian jenis sakit kepala ini di Amerika Serikat saja untuk kondisi yang datang sekali-sekali sekitar 30-80% dari populasi. Sedangkan, yang berlangsung kronis berkisar antara 3%. Perempuan lebih sering mengalami kondisi nyeri kepala tipe ini daripada pria.

Penyebabnya sendiri biasanya sangat multifaktorial dan tidak berhubungan dengan faktor keturunan keluarga. Pada beberapa orang kondisi nyeri kepala tipe tegang ini disebabkan karena adanya ketegangan bagian kepala, leher dan punggung yang disebabkan oleh postur yang tidak baik, tidak cukup istrirahat, stres psikologis termasuk depresi, kurang tidur, kecemasan, kelelahan, dan kelaparan. Pemicunya sendiri sangat berhubungan dengan stres lingkungan dan pribadi termasuk diantaranya hubungan dengan orang lain.

Migrain

Migrain merupakan jenis sakit kepala kedua yang sering dikeluhkan pasien. Walaupun belum tentu keluhan sakit kepala sebelah selalu disebut migrain. Migrain adalah nyeri kepala yang berat di satu sisi atau kedua sisi kepala. Biasanya nyeri berada di sekitar pelipis atau belakang salah satu mata atau telinga. 

Migrain bisa menyebabkan mual dan muntah dan sensitif terhadap cahaya dan suara. Kondisi ini bisa berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari. Migrain yang klasik bisa dimulai dari adanya aura atau adanya gejala penglihatan seperti ada kilatan cahaya 10 sampai 30 menit sebelum terjadinya serangan atau kehilangan pandangan. Migrain yang biasa bisa terjadi tanpa aura.

Kaitan antara migrain dan gangguan kejiwaan seperti depresi dan cemas sering dilaporkan di berbagai penelitian. Gangguan cemas dan depresi sering juga dialami oleh pasien yang mengalami migrain. Migrain yang kronis sering dialami oleh pasien gangguan cemas. Pasien gangguan cemas menyeluruh dan gangguan cemas panik juga sering melaporkan migrain sebagai salah satu gejala yang mereka alami. Laporan dari 2009, mengatakan 11% pasien mengeluh migrain mengalami gangguan kejiwaan diantaranya gangguan cemas dan depresi.

Pengobatan

Obat penghilang rasa sakit sering kali diresepkan untuk pasien nyeri kepala. Beberapa obat ini bisa ditemukan di penjual obat atau apotek karena dijual secara bebas. Jika obat penghilang sakit tidak mempan biasanya diberikan juga tambahan obat untuk melemaskan otot. Beberapa obat anti cemas dan anti depresan yang juga mempunyai efek anti nyeri biasanya diresepkan oleh dokter yang didatangi pasien seperti ini.

Satu hal yang penting bahwa penggunaan obat anti nyeri seringkali pada pemakaian yang lama menghilang efek terapinya. Untuk itu dokter dan pasien harus memahami, mencari dan memodifikasi pemicunya yang mungkin dalam hal ini adalah stres lingkungan dan pribadi. Faktor stres yang berkaitan dengan terjadinya nyeri kepala tegang dan migrain bisa membuat terapi terhambat jika hanya fokus pada obat penghilang nyeri saja. Apalagi jika gangguan jiwa seperti depresi dan cemas tergambar nyata sebagai salah satu gangguan yang mengawali sakit kepala atau sebagai suatu faktor pemberat.

Thursday, May 29, 2014

Menghadapi Orang yang Tidak Mau Mendengarkan


Bagaimana cara menanggapi teman yang jika diberi masukan tetapi tidak mendengarkan kita? Apakah harus marah atau diam saja menunggu reaksi dari teman tersebut?

Menghadapi teman yang tidak mendengarkan omongan kita adalah kondisi yang tidak mengenakkan. Tentu saja kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada solusi untuk menyelesaikannya. Hanya saja kita harus bijaksana dalam menghadapinya, bukan?

Nah untuk menghadapi kondisi ini, pertama kenalilah penyebabnya. Jika ia tidak mau mendengarkan omongan Anda, ajaklah ia bicara empat mata. Tanyakan kepadanya, apa yang membuatnya tidak mau mendengarkan omongan Anda. Dengarkanlah sepenuh hati penjelasannya. Biarkanlah ia dengan panjang lebar menjelaskan isi hatinya.

Tulislah point-point yang ia keluhkan. Lalu refleksikan kepada diri Anda. Benarkah apa yang ia keluhkan selama ini? Adakah andil kesalahan kita dalam hal ini? Jika memang kita punya andil kesalahan dalam hal ini, AKUILAH DAN MINTALAH MAAF kepadanya.

Setelah itu giliran Anda mengungkapkan penilaian obyektif Anda kepadanya. Tunjukkan sikap dia mana saja yang tidak mendengarkan omongan Anda. Ceritakan akibat dari sikapnya itu dan siapa saja yang harus menanggung kerugian atas sikapnya itu.

Kedua, ajaklah ia berubah dengan cara merubah sikapnya. Tunjukkan kepadanya bahwa ia adalah orang yang berpotensi. Hanya saja ia harus merubah sikapnya. Karena sikap menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya. Ceritakan kepadanya hal-hal positif darinya. Karena setiap diri kita pasti memiliki hal positif. DAN TUGAS ANDA ADALAH MENGENALINYA LEBIH DALAM, MENGAKUINYA DAN MENGHARGAINYA. Sebagai seorang teman, sikap ini sangat kita butuhkan guna memberi contoh yang baik.

Ketiga, apresiasi setiap perubahan positifnya sekecil apapun itu. Ungkapkan kepadanya tentang hal-hal positif yang sudah berubah darinya. Dan sampaikan terima kasih atas usahanya ini. Selamat melangkah!

Kacamata Hitam Jadi Tolok Ukur Kemapanan


Seiring dengan alur tren yang berotasi dari waktu ke waktu, tidak berlebihan jika menyimpulkan bahwa tren yang tercetak pada setiap musim itu tidak bisa berdiri sendiri. Penampilan modis yang menyeluruh memerlukan padu padan nan selaras dan saling melengkapi, dimulai dari koleksi kacamata hitam atau sunglasses. 

Sebagian pencinta mode menyebutnya dengan istilah yang lebih modis, yakni shades. Sedari dulu, kacamata hitam merupakan koleksi pendukung dari tren komersial di belantika fashion dunia.


Namun belakangan ini, merebak tren baru, dimana padu padan busana lebih condong disesuaikan dengan kacamata hitam, dibandingkan tas branded. Hal yang demikian tidak pernah terjadi pada masa lalu. Pasalnya, dahulu itu kacamata hitam dianggap hanya sebagai aksesori pelengkap. Sekarang, benda tersebut justru dipandang sebagai koleksi yang mampu menyatakan gaya personal seseorang yang tepat sasaran.


Sekarang, koleksi kacamata hitam dikemas menjadi bagian dari padanan koleksi siap pakai. Baik dari pilihan warna, bentuk, maupun gaya rancang, yang seluruhnya disesuaikan dengan tiga unsur, yaitu tren, musim, dan selera pasar yang berlaku.


Beberapa tahun lalu, tas dan sepatu menjadi acuan dalam menyatakan kesuksesan seseorang. Sekarang, justru koleksi kacamata yang dijadikan sebagai tolok ukur kemapanan bagi mereka para pencinta mode.


Selama 10 tahun terakhir telah terjadi perubahan yang signifikan pada industri mode. Kini, sebagian besar merek fashion ternama lebih fokus untuk merancang kacamata hitam. Bahkan, sejumlah desainer menjadikan kacamata hitam sebagai koleksi utama yang sejajar dengan tas, sepatu, dan perhiasaan.

"Ngorok" Tingkatkan Risiko Kematian, Stroke dan Kanker



Sebuah penelitian yang baru saja diterbitkan pada the Journal of Clinical Sleep Medicine edisi April 2014 menunjukkan bahwa mendengkur dengan henti nafas yang parah akan tingkatkan risiko kematian, stroke dan kanker.

Masyarakat kita mungkin telah terbiasa dengan ngorok. Suara dengkuran yang mengganggu teman tidur seringkali dianggap sebagai sesuatu yang wajar, bahkan dijadikan bahan tertawaan. Tetapi, sebenarnya mendengkur menyimpan potensi bahaya yang serius.



Henti nafas saat tidur atau sleep apnea merupakan salah satu penyebab hipertensi, berbagai penyakit jantung, diabetes, stroke, bahkan kematian.

Mendengkur terjadi karena saluran nafas yang menyempit saat tidur. Akibatnya saluran nafas bisa tersumbat hingga tidak ada udara yang dapat lewat. Perhatikan saja para pendengkur. Di antara ngorok, terkadang diikuti episode sunyi, namun gerakan nafas tampak menghebat. Penderita tampak sesak seolah tercekik dalam tidurnya. Setelah beberapa waktu, seketika ia akan tampak tersedak dan mengambil nafas, lalu mendengkur kembali.

Tetapi, tidak semua dengkuran berarti sleep apnea. Pendengkur harus menjalani pemeriksaan tidur di laboratorium tidur terlebih dahulu untuk memastikannya. Nantinya penderita sleep apnea akan dikategorikan menjadi dengkuran tanpa henti nafas, sleep apnea ringan, sedang atau berat berdasarkan jumlah henti nafas per jam yang dialaminya.


Penelitian


Sebuah tim peneliti di Australia mencatat dan mengikuti 397 orang dewasa selama 20 tahun. Para peserta diperiksakan dengkurnya lalu dikategorikan berdasarkan derajat keparahan sleep apnea.

Hasilnya, risiko kematian penderita sleep apnea yang sedang dan berat adalah 4x lipat dari pendengkur tanpa sleep apnea. Mereka juga memiliki risiko 4x lipat terserang stroke. Sementara, kemungkinan menderita kanker adalah 2,5x lipat dan kemungkinan meninggal akibat kanker adalah 3x lipat.






Sejatinya mendengkur dan sleep apnea selalu dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Tetapi, penelitian pada populasi kota Busselton di Australia ini juga menunjukkan risiko kematian akibat kanker pada pendengkur. Ini memberikan kemungkinan lain tentang hubungan obesitas dan kanker.

Hubungan diantara sleep apanea dan kanker belum sepenuhnya dipahami. Kelompok peneliti di Spanyol menemukan bahwa tikus dengan kondisi oksigen malam hari yang dibuat mirip dengan pendengkur atau penderita sleep apnea, akan mengakibatkan percepatan pertumbuhan sel-sel kanker.

Wednesday, May 28, 2014

Kantuk Picu Perilaku Tidak Etis di Tempat Kerja



Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Applied Psychology menemukan bahwa memberikan dua cangkir kopi pada karyawan yang kekurangan tidur akan membantu mereka menolak tindakan-tindakan yang tidak etis.

Saat mengantuk dan kurang tidur, kita jadi sulit menolak ajakan untuk berbuat curang. Alasannya sederhana saja, kita terlalu lelah dan mengantuk untuk menganalisa dan mencari alasan untuk berkata tidak.


Penelitian


Para ahli mengatur agar para relawan untuk tidak tidur semalaman, lalu dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama di pagi hari diberi permen karet tanpa kafein, sementara kelompok lainnya diberi permen karet dengan kadar kafein 200 mg, setara dengan dua cangkir kopi.

Para peserta lalu ditempatkan pada sebuah situasi dimana mereka didorong untuk berbohong agar mendapat uang ekstra. Mereka yang mengunyah permen karet berkafein lebih cenderung menolak berbuat curang, sementara kelompok yang tidak mendapatkan kafein rata-rata menurut saja ketika diajak berbohong.


Temuan Terdahulu


Penelitian ini sebenarnya didasari oleh temuan terdahulu dimana para karyawan yang kekurangan tidur cenderung berbuat curang dan tidak etis dibanding mereka yang cukup tidur. Penelitian yang diterbitkan oleh Organizational Behavior and Human Decission Process di tahun 2011 mencatat perbedaan perilaku yang dipicu oleh kekurangan tidur. Bahkan, para peneliti mencatat perbedaan durasi tidur 22 menit saja sudah merubah perilaku etis seseorang.

Kelompok peneliti lain juga pernah menyatakan bahwa kondisi kurang tidur akan mendorong perilaku yang menyimpang di tempat kerja. Mereka juga menemukan fakta bahwa kurang tidur sedikit saja sudah membuat orang mudah berperilaku tidak semestinya saat bekerja. Karyawan yang tidur kurang dari enam jam seharinya lebih mudah berbuat curang dibanding yang tidur lebih dari enam jam. Kecurangan bukan tentang mencuri, tetapi pada pemalsuan dokumen, mengakui hasil kerja orang lain dan secara sengaja melaporkan data yang salah.


Tidur dan Pengendalian Diri


Pekerja yang baik, salah satu syaratnya tentu berperilaku etis dan jujur. Perilaku karyawan yang baik juga mencerminkan organisasi yang baik. Tentu semua perusahaan menginginkan para pekerjanya merupakan orang-orang ulet, pekerja keras serta berperilaku baik.

Tetapi, seringkali kita juga melihat bagaimana para pemimpin perusahaan terus mendorong para pekerjanya untuk bekerja giat tanpa memperhatikan kebutuhan istirahat. Padahal dari data-data ilmiah, kita sadari bagaimana kesehatan tidur justru mendorong performa dan produktivitas seseorang. Kini, ada satu alasan lagi agar perusahaan mau memperhatikan waktu istirahat karyawannya.



Tidur ternyata berkaitan erat dengan pengendalian diri seseorang. Pengendalian diri berpusat pada korteks pre-frontal otak manusia. Saat kurang tidur, seolah otak terkuras tenaganya. Saat kekurangan tenaga inilah kemampuan pengendalian diri seseorang menurun. Ia pun jadi lebih mudah tergoda untuk berbuat curang.

Walau dikatakan kafein membantu perilaku etis seseorang, kita harus lebih jeli melihat permasalahannya. Asal muasal kebutuhan akan kafein adalah kantuk yang disebabkan oleh kurang tidur. Untuk itu, jauh lebih penting mencegah kantuk dari pada asal mengatasinya dengan konsumsi kafein sembarangan. Ingat, banyak penelitian juga membuktikan bagaimana kafein menunda kantuk tapi tidak dapat meningkatkan performa seseorang.



Jadi, bagaimana caranya menjaga perusahaan agar produktif dan berperilaku etis? Perhatikan juga hal-hal berikut:

1. Sediakan kopi, dan sertai dengan informasi cara konsumsi yang tepat.
2. Batasi waktu lembur yang tidak produktif
3. Sediakan tempat dan waktu untuk power nap.

4. Berikan pelatihan dan pengetahuan kesehatan tidur.

Bercermin pada hasil-hasil temuan ini, sebaiknya kita juga mulai memperhatikan kesehatan tidur dalam konteks pemberantasan korupsi di Indonesia. Mungkin terdengar berlebihan atau mengada-ada, tetapi data ilmiah menunjukkan hasil yang positif. Jika baik, kenapa tidak kita coba.

Jangan Buru-Buru Minum Obat Saat Nyeri Otot




Nyeri otot tidak hanya muncul ketika pulang dari gym. Dalam kondisi tertentu nyeri otot terkadang muncul di saat tak terduga baik saat Anda bekerja bahkan pada saat Anda duduk santai sekalipun.



Kebanyakan orang langsung menelan obat-obatan untuk mengatasi rasa nyeri itu, padahal ada cara alami yang lebih sehat untuk mengatasinya. Apa saja?

1. Tertawa

Ini tentu bukanlah obat yang sebenarnya, namun manfaat tertawa bagi kesehatan tidak dapat diremehkan. Selain meredakan stres, membakar kalori dan memanjangkan umur, tertawa juga bisa jadi obat pereda nyeri alami. Tampaknya ini karena tertawa memicu munculnya endorfin, zat kimiawi yang membuat seseorang merasa lebih baik.



2. Tidak merokok




Sebuah studi menemukan bahwa merokok merupakan salah satu faktor risiko nyeri punggung dan gangguan sendi. Tidak heran jika perokok dilaporkan paling sering mengalami nyeri pada bagian-bagian tubuh ini.



3. Tidur

Sebuah studi di tahun 2012 mengungkapkan bahwa tidur tidak hanya melindungi memori, mood serta otot seseorang, tapi juga meningkatkan kekebalan terhadap rasa sakit.



4. Hirup aroma apel hijau

Penelitian yang dilakukan the Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, AS, menginstruksikan peserta yang pada saat bersamaan sedang sakit migrain, untuk mengendus bau tabung reaksi yang berisi apel hijau. Hasilnya menunjukkan, kondisi mereka yang menghirup aroma apel hijau mengalami perbaikan dibandingkan dengan mereka yang tidak menghirup aroma apel hijau. Para peneliti beranggapan, aroma yang diberikan oleh apel hijau ini mampu mengimbangi kontraksi otot yang terjadi di kepala dan leher, sehingga memberikan rasa yang melegakan di kepala.

5. Mendengarkan musik

Menurut sebuah studi di tahun 2013, sebagai pengalih perhatian, musik dapat menurunkan intensitas nyeri lebih signifikan daripada hanya belajar menerima rasa nyeri itu sendiri. Dari studi Case Western Univeristy dan Cleveland Clinic juga menemukan pasien nyeri kronis yang mendengarkan musik satu jam dalam sehari dan membuat diri tentang rasa sakitnya mengalami penurunan rasa nyeri sebanyak 12-21 persen dibandingkan orang yang tidak melakukannya.