Tuesday, May 27, 2014

Mereka yang Harus Absen di Piala Dunia Brasil 2014



Piala Dunia yang akan tayang sebentar lagi dianggap sebagai turnamen yang mempertemukan para pesepak bola terbaik di dunia. Pemain yang tampil cemerlang kerap diganjar gelar pemain terbaik dunia. Yang tidak bisa tampil, mereka harus puas menjadi penonton saja.
Beberapa pemain akan cukup dirindukan aksinya karena ketiadaan mereka di Brasil. Ada yang memang negaranya tidak lolos, ada yang cedera, ada yang memang harus puas menjadi cadangan jika rekan-rekannya mendadak cedera dan ada pula yang kondisinya sehat-sehat saja namun pelatih tidak memanggilnya. Berikut pemain-pemain yang tidak akan tampil di Piala Dunia.

1. Carlos Tevez (Juventus – Argentina)

Dipinggirkannya Carlos Tevez dan dimasukkannya nama Franco Di Santo adalah salah satu kejutan terbesar. Dengan rekor golnya yang baik, permainan ngotot yang menjadi ciri khas, plus pengalamannya bermain di tanah Brasil bersama klub Corinthians semestinya menjadikan Tevez sebagai pilihan otomatis.
Namun, Argentina memang sudah disesaki talenta-talenta besar di lini depan. Lionel Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, Rodrigo Palacio dan Ezequiel Lavezzi. Pelatih Alejandro Sabella menganggap nama-nama tersebut sudah cukup memuaskannya.

2. Gabriel Fernandez Arenas (Atletico Madrid – Spanyol)

Pemain yang lebih dikenal dengan nama panggilan Gabi ini adalah kapten Atletico Madrid, tim yang baru menjuarai Liga BBVA dan menembus final Champion League. Sebagai kapten dari klub yang mengalami kesuksesan, plus performanya yang stabil, Gabi semestinya pantas mendapatkan sebuah tempat di tim nasional Spanyol.
Namun, melimpahnya talenta di lini tengah tim nasional Spanyol memang menjadikan Gabi terlupakan. Keberadaan Xabi Alonso, Sergio Busquets dan Javi Martinez yang lebih mapan di posisi ini memang menyulitkan Gabi dalam menembus tim.




3. Gareth Bale (Real Madrid - Wales)

Menjalani musim debut di klub terkaya dunia, Real Madrid, sebagai pemain termahal, Gareth Bale cukup mampu memenuhi ekspektasi penggemar sepakbola. Bukan hanya gol dan assist yang ia berikan, kecepatan dan kemampuannya dalam menghadapi freekick membuat Real Madrid mampu tampil sama hebatnya dengan atau tanpa Cristiano Ronaldo.
Sayangnya, Gareth Bale tidak mampu membawa negaranya, Wales, lolos ke Piala Dunia. Wales hanya menempati posisi kelima dalam Grup A Babak Kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa.

4. Henrikh Mkhitaryan (Borussia Dortmund – Armenia)

Didatangkan untuk menggantikan Mario Goetze yang pindah ke Bayern Muenchen, Henrikh Mkhitaryan sempat mengalami kesulitan beradaptasi dengan permainan tim asuhan Juergen Klopp. Namun seiring berjalannya waktu, attacking midfielder berusia 25 tahun ini menjelma sebagai salah satu pemain kunci Dortmund. Ia mencetak 9 gol dan 10 assist untuk Dortmund di Bundesliga.
Dalam Babak Kualifikasi Piala Dunia 2014, Armenia hanya berada di posisi kelima meskipun Mkhitaryan menyumbangkan 3 gol.

5. Kevin Strootman (AS Roma - Belanda)

Kevin Strootman adalah salah satu pembelian terbaik yang dilakukan AS Roma musim ini. Kombinasinya bersama Daniele De Rossi dan Miralem Pjanic di lini tengah Roma berkontribusi besar pada pencapaian mereka menjadi runner-up Serie A musim ini. Sayangnya, Strootman mengalami cedera parah pada bulan Maret lalu yang membuatnya harus menjalani operasi sekaligus menutup peluangnya tampil di Piala Dunia tahun ini.






6. Mehdi Benatia (AS Roma – Maroko)

Benatia adalah bek dengan performa paling konsisten di Serie A dalam beberapa tahun terakhir. Keputusan Roma membelinya merupakan keputusan yang tepat karena Benatia berkontribusi besar atas kokohnya pertahanan Roma yang hanya kebobolan 25 kali sepanjang musim.

7. Robert Lewandowski (Borussia Dortmund – Polandia)

Dalam beberapa tahun terakhir, Robert Lewandowski dipandang sebagai salah satu striker terbaik Eropa. Ia mencetak rata-rata 30 gol dalam tiga musim terakhir bersama Dortmund. Penyerang yang mulai musim depan memperkuat Bayern Muenchen ini juga menyumbangkan 3 gol di Babak Kualifikasi Piala Dunia, namun sayangnya gagal mengantar Polandia yang hanya berada di posisi keempat di bawah Inggris, Ukraina dan Montenegro.







8. Roberto Firmino (Hoffenheim – Brasil)

Sebagai salah satu attacking midfielder dengan performa terbaik di Bundesliga, Roberto Firmino sama sekali tidak masuk dalam rencana pelatih Brasil, Luis Felipe Scolari. Pemain berusia 22 tahun ini mencetak 16 gol dan 12 assist di Bundesliga musim ini, sebuah catatan sensasional yang kemudian membuat namanya ramai menjadi incaran klub-klub besar.

9. Samir Nasri (Manchester City – Prancis)

Mampu menjadi pemain kunci di tim bertabur attacking midfielder berbakat adalah bukti yang lebih dari cukup akan kehebatan Samir Nasri. Mantan pemain Arsenal ini juga berperan besar dalam raihan gelar juara Premier League bagi Manchester City.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, memiliki penilaian berbeda. Perangai Nasri yang kerap marah jika dicadangkan jelas berpotensi merusak keharmonisan tim. Hal yang tidak ingin diulangi tim nasional Prancis yang mengalami cerita serupa pada Piala Dunia 2010.

10. Zlatan Ibrahimovic (Paris Saint Germain - Swedia)

Usia Zlatan Ibrahimovic sudah 32 tahun, namun hingga kini penggemar sepakbola belum melihat bentuk penurunan kualitas permainan yang dimilikinya. Ibrahimovic masih produktif sebagai mesin gol tim yang diperkuatnya, sekaligus kerap menyumbangkan gelar juara liga domestik. Tidak hanya itu, Piala Dunia akan kehilangan potensi gol-gol cantik dan kemungkinan cerita kontroversial tanpa kehadirannya.
Sayangnya, kita sepertinya memang tidak akan melihat Ibrahimovic lagi di ajang Piala Dunia saat level permainannya mencapai puncak. Empat tahun lagi, usia Ibra sudah 36 tahun. Sulit berharap Ibra masih memiliki level yang sama dengan sekarang.

No comments:

Post a Comment