Monday, April 14, 2014

Kemana Partikel Infeksi Disaat Kita Bersin?


Segera tutup hidung dan mulut Anda untuk menahan lontaran udara yang keluar ketika bersin. Studi para peneliti di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) menunjukkan bersin menghasilkan awan gas yang bisa membuat partikel berbahaya bergerak lebih jauh daripada yang diperkirakan. Potensi penyebaran penyakit semakin terbuka jika partikel infeksi tersebut masuk ke saluran udara. 

Saat Anda bersin, ada butiran partikel yang terlihat atau mungkin terasa di kulit. Butiran itu bisa saja terlontar dalam jarak beberapa meter dan jatuh. Tapi Anda tak akan bisa melihat kumpulan gas berembus saat bersin. Gas ini membawa butiran-butiran cairan, terutama yang kecil, terbang menjauh.

Partikel terkecil yang keluar dari tubuh manusia saat bersin bisa terbang 5-200 kali lebih jauh dibanding jika bergerak dalam grup partikel yang menyambung. Awan gas yang keluar membantu partikel-partikel itu bertahan di udara. Akibatnya, potensi penyebaran penyakit menjadi lebih besar jika partikel-partikel itu masuk ke dalam sistem ventilasi. 


Dalam laporan yang dimuat di Journal of Fluid Mechanics, para peneliti awalnya berasumsi partikel besar akan terbang lebih jauh karena punya momentum yang lebih besar. Namun mereka menemukan bahwa awan gas tak terlihat itu justru menahan partikel kecil lebih lama di udara. Ada sirkulasi di dalam awan gas itu, butiran kecil tertahan sehingga bergerak lebih lambat. Butiran-butiran yang kecil akan terbawa menjauh, sementara partikel yang lebih besar berjatuhan terlebih dulu.

Butiran dengan diameter 100 mikrometer atau sepersejuta meter bisa meluncur lima kali lebih jauh. Butiran yang berukuran 10 mikrometer bisa melayang 200 kali lebih jauh daripada yang diperkirakan. Butiran dengan diameter kurang dari 50 mikrometer biasanya melayang lebih lama di udara dan bisa mencapai sistem ventilasi di langit-langit ruangan jika seseorang bersin di dalam ruangan. 


Awan gas itu mengangkut partikel-partikel udara di sekitarnya, lantas mengembang dan bercampur. Ketika gas itu tumbuh, gerakannya melambat dan kemampuannya menahan partikel berkurang sehingga butiran yang dibawanya berjatuhan, lalu menguap dalam bentuk residu solid atau keduanya.

Studi ini berkaitan dengan penelitian tentang penyebaran patogen. Para peneliti di MIT tengah melakukan riset tentang fragmentasi cairan yang mempengaruhi formasi butiran berisi patogen yang menyebabkan penyakit pernapasan dan infeksi lainnya. Studi ini bisa membantu pemahaman mekanisme pola epidemi yang terjadi pada populasi manusia.


No comments:

Post a Comment