Friday, April 18, 2014

Perokok Lebih Mementingkan Caranya Berhenti Merokok Ketimbang Seks


Penyakit yang berkaitan dengan konsumsi rokok sangat beragam, mulai dari infeksi mulut hingga kanker dan impotensi. Khawatir dengan gangguan-gangguan semacam itu, banyak perokok yang kemudian mencoba berhenti meski mengaku kesulitan setengah mati.

Dari sebuah survei terbaru yang digelar Nicorette pun terungkap para perokok yang memang berkeinginan untuk berhenti merokok mengaku lebih sering memikirkan bagaimana caranya berhenti merokok daripada frekuensi bercinta dengan pasangan atau memikirkan pasangan mereka.



Hanya saja dari survei yang melibatkan 1.000 responden itu juga diketahui bahwa hampir 90 persen mengatakan berhenti merokok itu jauh lebih menakutkan daripada melakukan aktivitas ekstrim. Sisanya, mengira mereka tidak punya cukup tekad dan kemauan untuk melakukannya.


Bahkan, separuh perokok mengatakan mengikuti lari marathon atau mendaki gunung jauh lebih mudah ketimbang harus menyerah dari kebiasaan merokok.


Setidaknya, simak sejumlah tips untuk membantu berhenti dari kebiasaan merokok berikut ini:
  1. Keinginan untuk merokok cenderung terlihat paling buruk di minggu-minggu awal setelah Anda memutuskan untuk berhenti. Jadi bertahanlah, maka lama-lama tubuh akan terbiasa dengan sendirinya.
  2. Lakukan aktivitas fisik, karena ini tak hanya meningkatkan kondisi kesehatan tetapi juga mengurangi keinginan untuk menghirup nikotin.
  3. Hindari kebiasaan yang berkaitan dengan merokok. Misalnya minum kopi di pagi hari diganti dengan membaca koran atau jogging.
  4. Antisipasi munculnya hasrat untuk merokok di waktu-waktu tertentu. Untuk itu selalu sedia alat untuk mencegahnya, seperti koyo nikotin atau inhaler.
  5. Keinginan untuk merokok biasanya datang dengan kuat dan spontan, tetapi jarang bertahan lama. Anda hanya perlu menunggunya sampai benar-benar berlalu.
  6. Ketahui hal-hal apa saja yang biasanya mendorong Anda untuk menghisap rokok. Sekali Anda bisa menghindarinya, maka kebiasaan merokok pun dapat ditekan.
  7. Belajar meredakan stres dengan cara lain bukan dengan merokok. Salah satunya, ketika Anda punya masalah, bicarakan pada pasangan atau orang yang mau mendengarkan keluh-kesah Anda.
  8. Cari dukungan. Banyak studi yang telah memastikan, perokok yang mendapatkan banyak dukungan untuk berhenti biasanya lebih berhasil berhenti dari kebiasaan tersebut. Bisa dengan membuat komitmen untuk sama-sama berhenti merokok dengan teman atau anggota keluarga yang juga perokok.
  9. Beri penghargaan pada diri sendiri, misalnya dengan membelikan makanan favorit atau sepatu idaman sebagai 'hadiah' atas keberhasilan Anda berhenti merokok.

No comments:

Post a Comment